Aksi kekerasan dimulai ketika ribuan orang, sebagian besar menyebut diri mereka sebagai Gen Z, turun ke jalan di Kathmandu pada Senin (08/09). Hampir 200 orang diyakini terluka dalam bentrokan dengan polisi. Aparat menggunakan gas air mata, meriam air, dan peluru tajam saat para pengunjuk rasa memanjat tembok parlemen dan gedung-gedung resmi lainnya.
Presiden Nepal Ramchandra Paudel menyerukan persatuan nasional usai gejolak demo hingga merenggut nyawa 19 orang. Demo itu juga membuat PM Nepal KP Sharma Oli mengundurkan diri.