Alat berat mulai masuk wilayah Gaza. Alat berat tersebut dikirimkan oleh mesir sebanyak 12 unit terdiri dari ekskavator, truk, hingga buldoser.
Pengiriman alat berat ini bertujuan untuk upaya merekonstruksi Gaza. Diperkirakan untuk membangun Gaza kembali dibutuhkam dana USD 70 miliar atau Rp 1.085 triliun.