Juru bicara Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengungkapkan siswa ABH pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta terinspirasi dari komunitas media sosial yang mengagungkan kekerasan.
Pelaku diketahui merasa tertindas, kesepian, dan menyimpan dendam atas perlakuan yang diterimanya. Ia bahkan kerap mencari konten tentang kematian dan kekerasan ekstrem di internet.