25
Loading...

Video: Mendobrak Tabu Vasektomi di Indonesia

Loading...
4,074 Views | Rabu, 21 Mei 2025 09:00 WIB

Bawardadi dan Luthfi menceritakan alasan mereka vasektomi. Bawardadi, dalam pengakuannya, tak tega melihat kesulitan istrinya saat melahirkan. Ia akhirnya memutuskan melakukan vasektomi pada tahun 2001. Luthfi juga tak sampai hati jika harus melihat istrinya menanggung efek samping penggunaan kontrasepsi. Data BKKBN menyebut hanya 0,6% pasangan di Indonesia yang memilih vasektomi meski tingkat efektivitasnya mencapai 99%.

Perlu kalian tahu bahwa vasektomi tidak dipungut biaya. Pasien vasektomi juga mendapat sejumlah insentif atau kompensasi karena menjadi cara pemerintah mendorong pria ikut serta mengendalikan angka kelahiran. Kompensasi seperti uang pengganti tidak bekerja (Rp 450 ribu), uang saku pendamping, makanan, obat-obatan dan vitamin. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Wihaji juga menekankan bahwa dalam konteks pengendalian penduduk, jangan sampai perempuan saja yang menjadi objek pengendalian.

Deutsche Welle News (DW) - 20DETIK