Beda Kronologi Penembakan WNI, Ini Kata Migrant Care

20DETIK

   |   
1,336 Views | Kamis, 30 Jan 2025 19:07 WIB

Peristiwa penembakan aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 Warga Negara Indonesia (WNI) mengarah pada dugaan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) saat melaksanakan tugas. Diketahui, satu orang meninggal usai sebuah kapal yang berisi sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) diberondong tembakan oleh polisi Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Sementara itu 4 lainnya masih mendapatkan penanganan medis. Hal ini kemudian dikuatkan oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang menyebut jika para pekerja migran ini berusaha menyerang dengan parang dan menabrakkan kapal mereka ke kapal patroli APMM sebanyak 4 kali. Namun hal tersebut disanggah oleh oleh korban penembakan yang selamat. Kedua PMI yang terlibat dalam penembakan ini mengaku tidak melakukan tindakan perlawanan dengan senjata tajam. Lalu benarkah peristiwa ini akan menambah daftar panjang kasus pembunuhan yang tidak akan diurus secara serius oleh pemerintah? Apa yang seharusnya segera dilakukan oleh Pemerintah RI untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia? menghadirkan Direktur Migrant Care, Wahyu Susilo, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

tim 20detik - 20DETIK