Sebagai penyunting di Balai Percetakan Braille Indonesia, Zul, seorang penyandang disabilitas netra harus meneliti satu persatu huruf Al Qur'an produksi percetakan ini. Jari-jemari zul lincah memandu dalam melafalkan satu demi satu huruf hijaiyah dalam Al-Qur'an.