Petugas Layanan Pajak Korea Selatan dikirim ke kantor pusat HYBE di Seoul pada Selasa (29/7). Mereka mengamankan dokumen dan catatan keuangan yang ada di HYBE. Penyelidikan ini menyusul penggerebekan polisi ke kantor pusat HYBE atas aduan bahwa Bang Si Hyuk melanggar Undang-Undang (UU) Pasar Modal.

Memang, apa yang sedang terjadi di Korea Selatan?

Ternyata, Biro Investigasi ke-4 NTS (National Tax Services) alias Badan Pajak Korea Selatan menemukan adanya dugaan penggelapan pajak dengan total mencapai 1 triliun won atau sekitar Rp 11,8 T. Nah, ada 27 individu dan entitas yang diduga melakukan manipulasi saham dan penggelapan pajak, termasuk HYBE. Kejadian ini rupanya menyebabkan investor domestik dan global kehilangan kepercayaan pada sistem keuangan Korea.