Penjual bakso babi di Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, akhirnya buka suara soal polemik spanduk bertuliskan “Bakso Babi” yang mencantumkan nama DMI dan MUI.

Pria berinisial S yang sudah berjualan sejak 1980 memilih irit bicara. “Susah, pilih tidak viral,” ujarnya singkat. Pemilik kios yang bernama Blorok pun mengatakan S sudah lama berjualan dan dikenal warga sekitar. Sejak dulu, S disebut selalu jujur kepada pembeli, terutama yang berhijab, dengan memberitahu bahwa bakso yang dijualnya mengandung babi.

Menurut Blorok, pemasangan spanduk bukan masalah karena justru memperjelas informasi kepada masyarakat. “Dengan adanya spanduk itu malah bagus, biar pembeli tahu kalau memang itu bakso babi,” katanya.

Baca berita selengkapnya di detik.com!