"Negara yang paling potensial itu pertama adalah Jepang. Tapi bahasa Jepang mandatori, jadi harus. Lalu yang kedua Jerman. Ini dari kuantitas, ya, Jerman. Lalu yang ketiga Turki untuk sektor hospital itu promising."
Christina mengatakan sebetulnya masih ada sekitar 290 ribu lowongan pekerjaan yang terbuka dan bisa dimanfaatkan. Namun, yang menjadi masalah adalah kompetensi tidak sesuai.
"Yang jadi masalah adalah selama ini tidak selalu kompetensinya sesuai. Jadi di situlah ada persyaratan tidak bisa dipenuhi," tambahnya.