"Pernah mikir nggak, kepala puskesmas dan menteri kesehatan bisa saja bukan dokter, tapi mereka tidak berhak menangani pasien di poli? Nah, mulai mikir dari situ kenapa ahli gizi tidak bisa diganti jika memang mau makanan kalian bergizi," kata dr Tan.
Sedangkan Perhimpunan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) memberikan respons seperti ini, "Untuk jadi ahli gizi ada pendidikan, ada uji kompetensi. Tidak bisa hanya tiga bulan pelatihan langsung dapat gelar."