Ilmuwan NASA, Thomas Statler, mengatakan, lintasan yang tidak biasa tersebut muncul akibat hasil dari gas dan debu yang tertiup sehingga mendorong objek terlihat seperti mesin roket kecil.
“Saat komet menguap, mereka juga mengeluarkan gas, debu, dan sebagainya. Setiap kali ada sesuatu yang terdorong keluar dari komet, benda itu bertindak seperti mesin roket kecil dan mendorong ke arah sebaliknya. Jadi, sangat umum melihat komet mengalami perubahan halus pada orbitnya sebagai akibat dari gaya roket kecil yang disebut percepatan non-gravitasi," terangnya.