"Kalau bencana alam murni, nah kami menilai bahwa tidak ada atau tidak signifikan dia campur tangan manusia terhadap bencana tersebut. Nah, jadi misalnya bencana banjir. Bencana banjir ya, walaupun dia ada banjir, tapi dia tidak berdampak besar," jelas Jaka.
"Banjir bandang ini kan karena ada sumbatan ya. Sumbatan dari hulu. Kemudian karena dia ada sumbatan, maka ketika datang banjir, banjir itu datang dalam jumlah volume yang besar. Tapi kalau dia banjir yang murni dari alam, kita berpikir tidak ada sumbatan," jelasnya.
Jaka juga menilai bahwa banjir bandang yang menerjang Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat disebabkan karena faktor ekologis. Pihaknya pun menyayangkan pemerintah yang belum menetapkan peristiwa itu sebagai darurat bencana nasional.