YouTube dan Billboard pecah kongsi, nih...
"Setelah kemitraan selama satu dekade dan diskusi yang panjang, mereka tidak bersedia melakukan perubahan yang berarti. Oleh karena itu, setelah 16 Januari 2026, data kami tidak akan lagi dikirimkan ke Billboard atau diperhitungkan dalam tangga lagu mereka," jelas Cohen.
Inti dari permasalahan ini adalah metode Billboard menghitung streaming berbayar atau langganan vs streaming yang didukung iklan alias gratis. YouTube sudah lama meminta Billboard agar dua streaming itu diberi bobot yang sama. Di sisi lain, Billboard baru saja mengumumkan pembaruan aturan chart-nya pada Selasa (16/12).
"Streaming on-demand berbayar/berlangganan akan terus diberi bobot lebih besar dibandingkan dengan streaming on-demand yang didukung iklan, dengan rasio antara kedua tingkatan tersebut menyempit dari 1:3 menjadi 1:2,5 berdasarkan analisis pendapatan streaming," tulis Billboard.
Billboard juga meminta YouTube mempertimbangkan kembali keputusannya ini. "Kami berharap YouTube mempertimbangkan kembali dan bergabung dengan Billboard," respons Billboard, seperti dikutip dari Variety.