Kurikulum terkait mata pelajaran seperti matematika, biologi, fisika, maupun olahraga sudah lazim kita dengar. Tapi kalau kurikulum kebahagiaan, apakah bisa diajarkan di bangku sekolah? Ternyata, sekolah di Wolfenbuttel Jerman ini bisa. Di sini kebahagiaan menjadi bagian dalam kurikulum sekolah. Contohnya seperti menghadirkan proyek untuk menemukan hal yang membuat siswa merasa tenang, terhubung dengan sesama, dan benar-benar bahagia.
Meningkatnya angka depresi di kalangan anak muda dalam beberapa tahun terakhir, membuat para pengajar sekolah ini menginisiasi proyek kurikulum kebahagiaan. Kepala sekolah yang bernama Julia Juhls mengatakan mereka melihat kecenderungan terhadap kekerasan di masyarakat semakin meningkat. Menurutnya, jika bisa mengatasi ini dari akarnya dan lebih banyak sekolah melakukan hal serupa, dampaknya akan terasa ke masyarakat secara luas.