Perkembangan teknologi virtual reality (VR) membuka peluang baru dalam cara manusia mempelajari sejarah. Tidak lagi terbatas pada teks buku atau gambar dua dimensi, VR memungkinkan pelajar 'hadir' langsung di masa lalu—menyusuri bangunan bersejarah, menyaksikan peristiwa penting, dan merasakan suasana suatu zaman secara imersif.
Pengalaman belajar yang lebih hidup ini berpotensi menumbuhkan rasa ingin tahu dan keterlibatan emosional yang lebih kuat dibandingkan metode pembelajaran konvensional, sehingga sejarah tidak lagi dipandang sebagai kumpulan tanggal dan fakta semata.