Tindakannya menulis surat terbuka kepada Kapolri rupanya merupakan upaya terakhir untuk membela dan melindungi warga dan babinsa dari kesewenang-wenangan pengembang. Dia memprotes polisi yang lebih berpihak ke pengusaha dengan menahan warga dan memeriksa babinsa. “Saya sakit hati melihat perlakuan seperti itu,” kata Brigjen Junior Tumilaar.