Keluarga Virendy Marjefy (19), mahasiswa yang meninggal saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) Mapala Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) meminta jasad anaknya diautopsi. Ayah Virendy, James Wehantouw menemukan kejanggalan, salah satunya ada lebam di tubuh anaknya.