Di tengah konflik yang terjadi di Sudan antara tentara dan Rapid Support Forces (RSF) paramiliter, muncul kekhawatiran terjadinya kebocoran laboratorium yang menyimpan bahan biologi dan kimia berbahaya. Termasuk di dalamnya terdapat patogen campak dan kolera. Kekhawatiran ini disampaikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) usai mendapatkan informasi bahwa teknisi sudah tidak memiliki akses ke laboratorium.