Pangeran Harry menggugat Kementerian Dalam Negeri Inggris pada Februari 2020. Gugatan tersebut terkait keputusan pemerintah Inggris melalui Komite Eksekutif untuk Perlindungan Royalti dan Tokoh Masyarakat (Ravec) yang menurunkan level pengamanan terhadap sang pangeran dan keluarganya (Meghan Markle dan anak-anaknya) jika mereka berada di Inggris. Pihak Kemendagri Inggris menekankan bahwa keputusan itu dibuat karena biaya pengamanan berasal dari pajak. Sementara Pangeran Harry sudah berhenti dari tugas kerajaan.
Mengutip The Guardian, Pengacara Kemendagri Inggris menekankan bahwa Duke of Sussex itu sudah tak lagi menjadi anggota kelompok orang yang posisi keamanannya ditinjau secara rutin oleh Ravec. Namun, posisi sang pangeran adalah 'dikembalikan ke dalam kelompok sesuai keadaan'. Hakim pengadilan tinggi Inggris, Sir Peter Lane, pun menyimpulkan bahwa pendekatan yang dilakukan Ravec rasional dan adil secara prosedural. Lewat putusan setebal 52 halaman, Sir Peter Lane menyebut pengacara Pangeran Harry telah mengambil interpretasi formalis yang tidak tepat terhadap proses Ravec.
"Proses yang dirancang khusus untuk penggugat dalam keputusan tanggal 28 Februari adalah, dan, sah secara hukum," jelas Sir Peter Lane mengutip dari The Guardian.
Terkait putusan ini, pihak Pangeran Harry akan mengajukan banding ke pengadilan. Berikut pernyataan dari juru bicara hukum Pangeran Harry...