Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Adita Irawati meminta maaf terkait penggunaan diksi 'rakyat jelata' dalam pernyataannya. Sebelumnya, Adita merespons soal kasus Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana yang mengolok-olok penjual es teh lalu menggunakan diksi tersebut.