Dilansir dari AP News, Maskapai penerbangan tersebut menyatakan, para pemuda dari Kinneret Camp itu sangat mengganggu dan menunjukkan sikap yang sangat konfrontatif sehingga membahayakan kelancaran penerbangan.
"Mereka menyalahgunakan peralatan darurat, mengganggu demonstrasi keselamatan, serta mengabaikan beberapa peringatan. Kru akhirnya memanggil pihak keamanan," kata Maskapai dalam sebuah pernyataan.
Beberapa laporan menyebutkan pelajar Israel itu bernyanyi dengan keras dalam bahasa Ibrani di dalam pesawat. Hingga Kamis sore, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan, sebagian besar pelajar telah sampai di tujuan mereka. Sedangkan sisanya berangkat dengan penerbangan terpisah.