Popularitas mata uang digital yang disebut cryptocurrency semakin meningkat dan menjadi perbincangan publik dalam beberapa waktu terakhir. Popularitas ini meningkat seiring banyaknya masyarakat khususnya kaum milenial yang berinvestasi di aset kripto seperti Bitcoin, Etherum hingga Dogecoin sebagai alternatif dari saham.
Seperti saham, naik turun nilai Bitcoin cs banyak disebabkan oleh endorsement atau pom-pom dari tokoh terkenal atau perusahaan raksasa. Namun ketika para endorser atau influencer tersebut berhenti 'memuja' koin digital tersebut, maka bisa menjadi risiko besar bagi investor yang telah menanamkan uangnya.
Alfito Deannova dalam d'Rooftalk membahasnya bersama Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, praktisi pasar modal sekaligus CEO Emtrade Ellen May, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira, VP Commercial Indodax Bagas Satriadi dan investor aset kripto 'chef' Arnold Poernomo.