Ratusan personel militer tambahan dikerahkan ke Filipina selatan, menyusul pembantaian massal di wilayah itu. Dalam insiden itu, setidaknya 22 orang tewas, dan diantaranya dipenggal atau dimutilasi, setelah diculik sekelompok pria bersenjata, yang diyakini terkait dengan politisi berpengaruh setempat.