Meski muslim, warga Desa Pegayaman tidak menghilangkan ciri khasnya sebagai keturunan Bali. Mereka tetap menggunakan nama Bali, seperti Wayan, Nyoman, dan Ketut. Yang lebih unik, di desa ini juga tidak ada pasar karena warga masih berpegang pada nilai-nilai Islam yang dibawa leluhur mereka.