Kekecewaanya pada minimnya perhatian pemerintah pada daerah membuatnya menginjakkan kaki ke Jakarta, lebih dari setengah abad lalu. Ia kini hanya dikenal sebagai penjaja minuman di Kawasan Jatinegara, Jakarta. Padahal, dulu ia berkarya sebagai Guru di kampungnya di Garut, Jawa Barat.