Selain persoalan akses, pilihan rute di Bandara Kertajati juga terbatas. Belum lagi, maskapai harus repot memikirkan pemindahan tenaga kerja, mencakup teknisi pesawat, pegawai di bandara, hingga penginapan pramugari dan pilot. Sehingga jika penerbangan terbatas dan maskapai malah dirugikan dengan kebijakan pemerintah tersebut maka rute ke Kertajati bakal tidak berkelanjutan.