Hujan yang terus terjadi setiap malam sejak Minggu (2/3/2025) lalu membuat debit air meningkat di sejumlah sungai. Berdasarkan pantauan detikcom, tinggi muka air di sejumlah pintu air bahkan sudah mencapai level siaga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta bahkan telah menyebutkan jika per hari Senin (3/2) lalu, terdapat 62 RT terendam banjir. Hal ini membuat sejumlah masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman atau tinggal di lantai 2 rumah mereka. Bukannya berkurang, berdasarkan perkembangan terbaru, BPBD Jakarta menyebut jika banjir meluas ke 77 RT. Banjir disebabkan meluapnya air Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut. Apakah ada faktor lain yang memperbesar risiko banjir di Jakarta? Menghadirkan Firdaus Ali, Pemimpin sekaligus Pendiri Indonesia Water Institute, temukan jawabannya dalam Editorial Review.