Dua puluh empat ribu lebih pekerja Indonesia menjadi korban PHK. Angka ini sebanding dengan sepertiga dari jumlah PHK pada 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli. Ia mengungkapkan jika dibandingkan dengan 2024, angka PHK tahun 2025 dinilai meningkat. Lebih lanjut Yassierli mengatakan jika ada 25 alasan penyebab besarnya jumlah PHK hingga April 2025 ini. Salah satu alasannya adalah langkah efisiensi yang diambil perusahaan. Yassierli menyebut perusahaan tersebut berhasil bertahan hanya saja harus mengurangi jumlah karyawannya.
Seperti diketahui, berbagai faktor kebijakan fiskal dari dalam maupun luar negeri belakangan ini membuat ekonomi Indonesia bergejolak. Pergolakan ini dapat terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai titik 4,87% pada kuartal I lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2024 yang tumbuh 5,03% dan triwulan I-2024 yang tumbuh 5,11%.
Lalu apa saja penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi yang hanya bercokol di angka 4,87% ini? Apa penyebab turunnya konsumsi rumah tangga yang selalu menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi? Menghadirkan Pengamat Ekonomi, Josua Pardede, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.