Pada akhirnya pemerintah cuma menggelontorkan 5 poin stimulus kebijakan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Mengutip detikFinance, kelima paket stimulus tersebut adalah diskon transportasi, diskon tarif tol, tambahan jumlah bansos, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Meski demikian, sejumlah pihak menyebut jika stimulus ini tidak akan berefek maksimal. Hal ini disebabkan oleh digagalkannya agenda diskon tarif listrik pada bulan Juni-juli 2025 ini. Soal tipisnya efektivitas stimulus ekonomi ini diungkap oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad. Kepada detikcom ia menyebut jika paket kebijakan ekonomi pemerintah tersebut lebih banyak menyasar kepada kalangan ekonomi bawah. Sementara itu, kelas menengah justru tidak mendapatkan manfaat yang sama besarnya.
Sebesar apa tantangan ekonomi Indonesia di pertengahan tahun 2025 ? Menghadirkan Ekonom INDEF, Tauhid Ahmad, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.