Seiring waktu, pembaca Lontar Yusuf, naskah kuno yang menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf semakin berkurang. Di Desa Adat Kemiren, dari 29 pembaca, kini tinggal 9 orang. Masyarakat desa setempat berupaya meregenerasi pembaca agar tradisi ini tidak punah ditelan zaman.