Pemerintah Sri Lanka memblokir sementara beberapa jaringan media sosial dan aplikasi pengiriman pesan singkat. Kondisi ini diambil menyusul meningkatnya serangan terhadap masjid dan bisnis milik muslim pasca pengeboman gereja dari kelompok militan.
Gejolak terjadi tiga minggu setelah pengeboman 3 gereja dan 4 hotel di Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 250 orang. Kepolisian setempat menerapkan jam malam guna menghindari konflik berkelanjutan.