Sersan Mayor Jakrapanth Thomma menembak mati 29 orang dalam waktu 16 jam sejak Sabtu, 8 Februari pukul 15.30 waktu setempat. Aksi keji prajurit batalion berusia 32 tahun itu akhirnya ditembak mati Minggu, 9 Februari sebelum fajar setelah berbagai upaya negosiasi.