Pihak manajemen perusahaan mengungkap tenaga kerja asing (TKA) asal China akan bekerja selama 6 bulan. Para TKA itu akan bekerja sebagai tenaga ahli dalam penyelesaian pembangunan pengolahan dan pemurnian bijih tambang atau smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).