Jauh di sisi Selatan lereng Gunung Slamet, Kusnanto (60) dan Agus Salim (48) sibuk membersihkan terowongan saluran air dari bebatuan, batang pohon dan dedaunan yang masuk ke dalamnya. Bagaimana tidak, terowongan itu merupakan sumber kehidupan warga di enam desa di kaki Gunung Slamet.