Ketika Badai Seroja menghantam desa mereka, dari puing-puing tersebut menemukan kekuatan yang luar biasa untuk bangkit kembali. Kini, kehidupan di desa mereka tidak hanya kembali seperti semula, menjadi lebih baik dan penuh harapan.
Hidup tidak sedang menunggu badai, ini tentang menari dalam ingatan. Mereka menyukai hujan tapi tidak berharap badai menghantam kembali. Berprasangka baik adalah cara mereka menikmati syukur atas Badai Seroja.