Seorang peneliti Universitas Hiroshima, Rebun Rayo, menggali tanah di sebuah pulau yang berjarak 4 km (2,5 mil) dari tempat bom atom pertama kali dijatuhkan di Jepang 80 tahun lalu. Tujuannya terus menggali selama puluhan kali untuk mencari tulang-tulang manusia.
Ia mendapatkan informasi bahwa di pulau tersebut ada kuburan massal korban bom atom Hiroshima. Rayo pun ingin memanusiakan tulang-tulang manusia tersebut untuk kembali dikuburkan sebagaimana mestinya.