Vaksin Nusantara yang disebut besutan eks Menkes Terawan menuai kritik dari beberapa ahli kesehatan. Seperti ahli epidemiologi UI Pandu Riono dan ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo. Para ahli ini menilai penggunaan sel dendritik untuk metode vaksin tidak praktis dan tidak cocok digunakan saat pandemi.