Ada satu rintangan besar saat Mario Gultom mendirikan Sunyi House of Coffee and Hope, atau dikenal juga dengan Sunyi Coffee. Menurut para investor yang dihampirinya di tahun 2016, konsep kedai kopi Mario belum siap diterima masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, Mario berencana mempekerjakan pegawai yang seluruhnya adalah difabel di kedai kopinya.
Namun, lebih dari ide bisnis, Sunyi Coffee mengusung cita-cita yang lebih dari soal profit, namun juga edukasi dan kesetaraan.
Selama tiga tahun bertahan, Sunyi Coffee adalah lebih dari sekadar kedai kopi, namun ia juga usaha untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif.