Dalam dua hari mendatang, pemerintah akan mengadakan penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari yang sebelumnya bertarif 11% menjadi 12%. Kebijakan ini akan tetap berjalan meski memunculkan gelombang protes dari berbagai kalangan.
Sejumlah pihak juga melihat jika pertumbuhan ekonomi tahun mendatang tidak akan meninggalkan angka 5 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap kuat pada kisaran 4,8-5,6%. Angka itu akan terus meningkat menjadi 4,9-5,7% pada 2026 jika berhasil didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik. Sementara itu, Ketua Apindo Shinta W Kamdani menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 ada di kisaran 4,9% sampai 5,2%.
Shinta menyebut, pertumbuhan yang stagnan itu dipengaruhi berbagai faktor, baik dari global maupun dalam negeri. Meskipun begitu, Presiden Prabowo optimistis untuk mendorong perekonomian Indonesia meskipun tengah berjalan di tengah ketidakpastian global. Ia pun berjanji untuk memperjuangkan pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat.
Lalu seberapa jauh ketidakpastian global mempengaruhi perekonomian Indonesia? Apakah 2025 adalah tahun yang cerah bagi dunia investasi di Indonesia? Simak diskusinya hanya di Editorial Review bersama Redaktur detikFinance.