Setelah hampir tidak terdengar istilah COVID-19 sejak akhir dari masa pandemi pada tahun 2021, kali ini virus tersebut kembali muncul. Peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia tengah menjadi sorotan. Meski belum separah saat pandemi, hal ini menjadi semacam peringatan kepada para tenaga kesehatan. COVID-19 varian ‘Nimbus’ menjadi biang kerok dari melonjaknya kasus COVID-19 di wilayah Asia. Varian ini pertama kali diidentifikasi pada akhir Januari 2025, varian tersebut memiliki nama resmi NB.1.8.1 dan merupakan turunan dari subgaris COVID jenis Omicron. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan masyarakat terkait peningkatan kasus COVID varian Nimbus ini? Seperti apa gejala awalnya? Simak obrolannya bersama redaktur detikHealth.