Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, menilai terapi plasma darah cukup menjanjikan untuk penyembuhan Covid-19 secara menyeluruh. Terlihat dari negara China yang telah menerapkan, 40 % kondisi pasien membaik dan 60 % lainnya dinyatakan sembuh.