Perdana Menteri (PM) Abdalla Hamdok resmi menandatangani kesepakatan dengan militer yang menggulingkannya pada Minggu (21/11). Kesepakatan ini akan memulihkan kepemimpinan Hamdok sebagai PM transisi dan mengusut pelaku pembunuhan 15 pengunjuk rasa saat demonstrasi antikudeta beberapa waktu lalu.