Peneliti Perhimpunan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung, mengkritik pemindahan ibu kota yang ia sebut hanyalah ambisi pemerintah dan bukan mimpi dari Presiden Soekarno. Rocky pun bicara perbedaan Presiden Soekarno dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melihat makna dari ibu kota.