Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar meminta maaf atas beredarnya informasi mengenai 198 daftar pondok pesantren yang disebut terafiliasi terorisme. Pihaknya menegaskan, pernyataan tersebut tidak bermaksud untuk mengeneralisir pondok pesantren.