Beberapa jam seusai perang antara Hamas dan Israel terjadi, pengguna X (sebelumnya Twitter) bahkan akun bercentang biru ramai membagikan informasi di platform milik Elon Musk itu. Kebenaran sejumlah konten yang dibagikan pun dipertanyakan. Para pengamat mengkritik bahwa X gagal mencegah penyebaran disinformasi.