Para pekerja seni acap kali memiliki kendala perkara harga pada karya-karya yang mereka hasilkan. Akibat terdorong oleh dunia industri, para seniman justru terjebak pada permintaan pasar yang membuat mereka tidak bisa lagi memberi nilai lebih terhadap karya mereka.
Istilah 'buruh seni' pun muncul ketika jerih payah mereka tidak lagi banyak memperoleh apresiasi. Hal ini dialami oleh Ade Bibier. Seniman suara atau dubber yang sudah puluhan tahun berkarya ini memiliki kisah nestapa di balik sulihan suaranya yang jenaka.
Perjalanan Ade sebagai pengisi suara penuh lika-liku, mulai dari sulitnya melakukan rekaman suara di era analog, hingga tidak adanya perlindungan hak-hak bagi pekerja di industri ini.