Siang terik itu di lampu merah Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Halil (35) menghampiri satu per satu mobil yang berhenti. Dengan sabar, pria asal Jambi ini menawarkan tisu yang dia jual dengan harga Rp 10 ribu. Hari itu Halil punya pendapatan yang lumayan karena dari 60 tisu yang dibelinya sudah laku 10 buah.
Tidak seperti pedagang lainnya, Halil adalah seorang disabilitas daksa, salah satu kaki dan tangannya tumbuh tidak sempurna.