Kakek Sarono (65) menghitung pelan langkah-langkah kakinya setiap kali berangkat menuju tempatnya bekerja. Menempuh jarak sejauh 800 meter dengan kondisi mata yang buta membuat Kakek Sarono harus mengambil langkah hati-hati. Tongkat yang digenggamnya juga menjadi penunjuk jalan sehari-hari. Dekat dari kediamannya di RT 003 RW 009 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Kakek Sarono bekerja sebagai pemecah batu material.