Di rumah sederhana di Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, seorang bocah bernama Gibran hanya bisa terbaring lemah di kasur tipis. Usianya baru 10 tahun, namun tubuh kecilnya sudah bertarung sejak bayi. Ia mengalami cerebral palsy, kelainan otak yang membuatnya tak bisa berjalan, berbicara, bahkan tidak mampu merespons suara orang-orang di sekitarnya termasuk suara lembut ibunya sendiri.
Melalui platform berbuatbaik.id, Eneng menemukan secercah harapan baru, untuk membantu membeli makanan khusus, susu, obat, dan kebutuhan medis harian Gibran. Hingga kini, sudah terkumpul Rp 7.078.231 bukti bahwa masih banyak hati yang peduli dan mau berbagi.
Kisah Gibran bukan hanya tentang sakit dan keterbatasan, tapi juga tentang cinta tanpa syarat, perjuangan seorang ibu, dan makna kemanusiaan. Tidak semua orang terlahir sempurna, tapi setiap orang berhak untuk hidup dengan layak.











































