Kulitnya putih bersih dan hidungnya mancung. Jika tertawa begitu riang dan menghangatkan hati. Dia adalah Mutia (24). Namun di balik cantiknya paras Mutia, dia juga merupakan pejuang cerebral palsy atau lumpuh otak. Sehari-hari, hampir di sepanjang hidupnya, dia hanya terbaring kaku di kereta dorong. Gerak tubuhnya terbatas, kedua tangannya menekuk, menggerakkan kepala dan hanya mengandalkan indra pendengaran.